1.
Manajemen Keuangan
Pengertian Manajemen
Keuangan
Manajemen
Keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan,
pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh
organisasi atau perusahaan.
Penjelasan Singkat Masing-Masing Fungsi Manajemen Keuangan :
1. Perencanaan Keuangan
Membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya
untuk periode tertentu.
2. Penganggaran Keuangan
Tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan
pemasukan.
3. Pengelolaan Keuangan
Menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai
cara.
4. Pencarian Keuangan
Mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan
perusahaan.
5. Penyimpanan Keuangan
Mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dana tersebut dengan aman.
6. Pengendalian Keuangan
Melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada
paerusahaan.
7. Pemeriksaan Keuangan
Melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi
penyimpangan.
Fungsi Manajemen Keuangan
Manajemen
keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan tanggung jawab manajer keuangan.
Tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi keputusan tentang
investasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian deviden suatu perusahaan,
dengan demikian tugas manajer keuangan adalah merencanakan untuk memaksimumkan
nilai perusahaan.
Kegiatan penting lain yang harus dilakukan manajer keuangan menyangkut empat
(4) aspek yaitu:
1. Pertama, yaitu dalam perencanaan dan peramalan, dimana
manajer keuangan harus bekerja sama dengan para manajer lain yang ikut
bertanggung jawab atas perencanaan umum perusahaan.
2. Kedua, manajer keuangan harus memusatkan perhatian pada
berbagai keputusan investasi dan pembiayaan, serta segala hal yang berkaitan
dengannya.
3. Ketiga, manajer keuangan harus bekerja sama dengan para
manajer lain di perusahaan agar perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin.
4. Keempat, menyangkut penggunaan pasar uang dan pasar modal,
manajer keuangan menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan, di mana dana
dapat diperoleh dan surat berharga perusahaan dapat diperdagangkan.
Dari ke empat aspek tersebut dapat disimpulkan bahwa tugas pokok manajer
keuangan berkaitan dengan keputusan investasi dan pembiayaannya. Dalam
menjalankan fungsinya, tugas manajer keuangan berkaitan langsung dengan
keputusan pokok perusahaan dan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Fungsi Utama Manajemen Keuangan
1. Investment
Decision : Keputusan terhadap aktiva apa yang akan dikelola perusahaan.
2. Financing Decision : Keputusan berkaitan dengan penetapan
sumber dana yang diperlukan dan penetapan perimbangan pembelanjaan yang terbaik
(struktur modal yang optimal).
3. Assets Management Decision: Keputusan berkaitan penggunaan
dan pengelolaan aktiva (kata bijak: lebih mudah membangun daripada mengelola).
2.
Manajemen Pemasaran
Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses dan
manajeral yang membuat individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk
yang bernilai kepada pihak lain atau segala kegiatan yang menyangkut penyampaian
produk atau jasa mulai dari produsen sampai konsumen.
Ada beberapa definisi mengenai pemasaran
diantaranya adalah :
a. Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah kegiatan
manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses
pertukaran.
b. Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah
sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan
pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
c. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis
yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan
mendistribusikan barang- barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai
pasar sasaran serta tujuan perusahaan.
d. Menurut W Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari
kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan
kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.
PERANAN PEMASARAN
Peranan pemasaran saat ini tidak
hanya menyampaikan produk atau jasa hingga tangan konsumen tetapi juga
bagaimana produk atau jasa tersebut dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan
dengan menghasilkan laba. Sasaran dari pemasaran adalah menarik pelanggan baru
dengan menjanjikan nilai superior, menetapkan harga menarik, mendistribusikan
produk dengan mudah, mempromosikan secara efektif serta mempertahankan
pelanggan yang sudah ada dengan tetap memegang prisip kepuasan pelanggan.
Berubahnya Praktik Pemasaran dengan Internet
(internet marketing)
Munculnya internet telah sangat meningkatkan kemampuan perusahaan menjalankan
bisnis dengan lebih cepat, lebih akurat, mencakup kisaran waktu dan ruang yang
lebih luas, dengan biaya yang lebih sedikit, dan dengan kemampuan menyesuaikan
tawaran dengan kebutuhan pelanggan dan membuat tawaran menjadi lebih pribadi.
Banyak sekali perusahaan yang telah menciptakan situs web untuk
menginformasikan dan mempromosikan produk dan layanan mereka.
Pers populer telah memberikan perhatian yang besar pada situs web konsumen.
Pada tahun 2000, lebih dari 106 juta orang Amerika masuk online, dengan 80
persen mencari informasi, 73 persen mencari produk atau jasa sebelum
membelinya, 68 persen mencari informasi perjalanan, dan 65 persen mencari
informasi tentang film, buku, dan kegiatan waktu luang.
Dari data tersebut, terlihat internet memang tempat menjadi pemasaran produk
dan jasa yang paling menjanjikan saat ini. Karena jangkauan yang luas, ke
seluruh dunia. Selain itu juga karena pasarnya yang tertarget dan sistem
otomatisasinya, membuat pemasaran jadi lebih efektif dan efisien dari segi
biaya, waktu dan tenaga. Sebenarnya masih banyak lagi kelebihan-kelebihan dalam
memasarkan suatu bisnis melalui internet.
Manajemen
Pemasaran
Manajemen pemasaran berasal dari dua
kata yaitu manajemen dan pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran
adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari
program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara
pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan
perusahaan. Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan (Planning),
pengorganisasian (organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan.
Manajemen Pemasaran adalah salah satu
kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan
kelangsungan perusahaannya, untuk berkembang, dan untuk mendapatkan laba.
Proses pemasaran itu dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi, dan
tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga
memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus,
atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan
(Dharmmesta & Handoko, 1982).
Secara definisi, Manajemen Pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan
pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan
perusahaan (Kotler, 1980).
Perusahaan yang sudah mulai mengenal bahwa pemasaran merupakan faktor penting
untuk mencapai sukses usahanya, akan mengetahui adanya cara dan falsafah baru
yang terlibat di dalamnya. Cara dan falsafah baru ini disebut "Konsep
Pemasaran".
Konsep Pemasaran
Konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan, permintaan,
produksi, utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan
pasar, pemasaran dan pasar. Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan
dan permintaan. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan
dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik
terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan Permintaan adalah
keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan
untuk membelinya.
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi
terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan
kepuasaan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para
pesaing.
Konsep pemasaran yang telah diungkapkan dengan berbagai cara:
1. Temukan keinginan pasar dan penuhilah.
2. Buatlah apa yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa yang dapat
dibuat.
3. Cintailah pelanggan, bukan produk anda.
4. Lakukanlah menurut cara anda (Burger king)
5. Andalah yang menentukan (United Airlines)
6. Melakukan segalanya dalam batas kemampuan untuk menghargai uang pelanggan
yang sarat dengan nilai, mutu dan kepuasan (JC. Penney).
Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan
pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk, konsep
penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep pemasaran
global.
1. Konsep produksi
Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia
dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan
mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi dan distribusi
yang luas. Disini tugas manajemen adalah memproduksi barang sebanyak mungkin,
karena konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas dengan
daya beli mereka.
2. Konsep produk
Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan
mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen disini adalah
membuat produk berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai produk
berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri – ciri terbaik.
3. Konsep penjualan
Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja,
organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.
4. Konsep pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan organisasi
terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan
yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
5. Konsep pemasaran sosial
Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan
kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan
yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien daripasda para
pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan
masyarakat.
6. Konsep Pemasaran Global
Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua
faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen
strategis yang mantap. tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi keinginan
semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.
Konsep Pemasaran Inti
1. Pasar sasaran dan segmentasi
2. Tempat pasar, ruang pasar, dan metamarket
3. Pemasar dan calon pelanggan
4. Kebutuhan, keinginan, dan permintaan
5. Produk, tawaran, dan merek
6. Nilai dan kepuasan
7. Pertukaran dan transaksi
8. Relasional dan jaringan kerja
9. Saluran pemasaran
10. Rantai pasokan
11. Persaingan
12. Lingkungan pemasaran
13. Program pemasaran
Strategi Pemasaran
Hellriegel D &Slocum JW mengemukakan 2 jenis strategi pemasaran, yaitu :
1. Market penetration strategy, yang berupaya untuk
meningkatkan pemasaran pada pasar yang sekarang ada melalui produk yang
sekarang telah ada pula. Kegiatan yang dilakukan meliputi upaya meningkatkan
jumlah pembelian dari produk, mencoba menarik konsumen yang sekarang menggunakan
produk dari kompetitor/pesaing atau malahan sekaligus membeli kompetitor
tersebut.
2. Market development strategy yaitu upaya mencari pasar baru
dari produk yang sudah ada. Tiga kegiatan utama mencari pasar baru ini adalah
menemukan pasar secara geografis (contoh : buka cabang di daerah lain),
menemukan target market baru (contoh : video yang tadinya untuk presentasi
ilmiah kemudian dipasarkan untuk hiburan dalam rumah tangga) serta menemukan
penggunaan baru dari produk yang ada (misalnya mobil niaga diubah menjadi mobil
keluarga).
Fungsi manajemen pemasaran
Fungsi
manajemen pemasaran meliputi riset konsumen, pengembangan produk,
komunikasi-promosi, distribusi, penetapan harga dan pemberian service. Semua
kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui, melayani, memenuhi dan memuaskan
kebutuhan konsumen.
ARTI
FUNGSI MANAJEMEN PEMASARAN
Manajemen pemasaran adalah suatu usaha untuk merencanakan, mengimplementasikan(
yang terdiri dari kegiatan mengorganisaikan, mengarahkan, mengkoordinir ) serta
mengawasi atau mengendalikan kegiatan pemasaran dalam suatu organisasi agar
tercapai tujuan organisasi secara efesien dan efektif. Di dalam fungsi
manajemen pemasaran ada kegiatan menganalisis yaitu analisis yang dilakukan
untuk mengetahui pasar dan lingkungan pemasarannya, sehingga dapat diperoleh
seberapa besar peluang untuk merebut pasar dan seberapa besar
3.
Manajemen Operasional
Manajemen Operasional adalah usaha pengelolaan secara optimal penggunan faktor
produksi : tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan mentah dan faktor
produksi lainnya dalam proses tranformasi menjadi berbagai produk barang dan
jasa.
Apa Yang Bisa Dilakukan Manajer Operasi Dan Orientasi Manajer Operasi
Melakukan fungsi-fungsi proses manajemen : perencanaan, pengorganisasian,
pembentukan staf, kepemimpinan dan pengendalian.
Orientasi manajer operasi ialah mengarahkan keluaran/output dalam jumlah,
kualitas, harga, waktu dan tempat tertentu sesuai dengan permintaan konsumen.
Tanggung Jawab Manajer Operasi
Ü Menghasilkan barang dan jasa.
Ü Mengambil keputusan yang berkaitan dengan fungsi operasi
dan sistem transformasi.
Ü Mengkaji pengambilan keputusan dari suatu fungsi operasi.
Fungsi Produksi Dan Operasi
Ü Proses produksi dan operasi.
Ü Jasa-jasa penunjang pelayanan produksi.
Ü Perencanaan.
Ü Pengendalian dan pengawasan.
Ruang Lingkup Manajemen Operasi
1. Perancangan atau disain sistem produksi dan operasi
Ü Seleksi dan perancangan disain produk
Ü Seleksi dan perancangan proses dan peralatan
Ü Pemilihan lokasi dan site perusahaan dan unit produksi
Ü Rancangan tata letak dan arus kerja
Ü Rancangan tugas pekerjaan
Ü Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas
2. Pengoperasian sistem produksi dan operasi
Ü Penyusunan rencana produk dan operasi
Ü Perencanaan dan pengendalian persediaan dan pengadaan bahan
Ü Pemeliharaan mesin dan peralatan
Ü Pengendalian mutu
Ü Manajemen tenaga kerja (SDM)
Pengambilan
Keputusan
Dilihat dari kondisi atau keadaan dari keputusan yang harus diambil, ada 4
macam pengambilan keputusan :
1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan
keadaan lain.
Beberapa Jenis Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Operasi :
Ü Proses : keputusan mengenai proses fisik dan fasilitas yang
dipakai
Ü Kapasitas : keputusan untuk menghasilkan jumlah, tempat dan
waktu yang tepat
Ü Persediaan : keputusan persediaan mencakup mengenai apa
yang dipesan, berapa banyak, kualitas dan kapan bahan baku dipesan
Ü Tenaga kerja : keputusan tenaga kerja mencakup seleksi,
recruitment, penggajian, PHK, pelatihan, supervise, kompensasi dan promosi
terhadap karyawan, penggunaan tenaga spesialis.
Ü Kualitas/mutu : keputusan untuk menentukan mutu barang dan
jasa yang dihasilkan, penetapan standar, disain peralatan, karyawan trampil,
dan pengawasan produk dan jasa.
STRATEGI
OPERASI
Strategi operasi merupakan fungsi
operasi yang menetapkan arah untuk pengambilan keputusan yang diintegrasikan
dengan strategi bisnis melalui perencaan formal. Menghasilkan pola pengambilan
keputusan operasi yang konsisten dan keunggulan bersaing bagi perusahaan.
Tipe :
1. Strategi produksi biaya rendah, melalui penekanan biaya produksi :
Ü Teknologi tinggi, biaya tenaga
kerja rendah, tingkat persediaan rendah, mutu terjamin.
Ü Bagian pemasaran dan keuangan
mendukung.
2. Strategi inovasi produk dan pengenalan produk baru :
Ü Harga bukan masalah dalam pemasaran.
Ü Fleksibilitas dalam pengenalan
produk baru.
B.
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut
•Mary
Parker Follett
Manajemen Sumber Day aManusia adalah suatu seni untuk
mencapai tujuan-tujua norganisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan
berbagai pekerjaan yang diperlukan, atau dengan kata lain tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan
itu sendiri.
•Edwin
B. Flippo
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan,
pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan
sumber daya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi dan masyarakat.
•French
Manajemen Personalia adalahpenarikan, seleksi,
pengembangan, penggunaan dan pemeliharaan sumber daya manusia oleh organisasi.
C.
Pengertian Penyusunan Personalia/ SDM
•Fungsi
manajemen yang berkenaan dengan penarikan, penempatan, pemberian latihan dan pengembangan
anggota-anggotaorganisasi.
Proses/Fungsi Penyusunan Personalia
Perencanaan Sumber daya Manusia Penarikan Personalia
Yang dibutuhkan Seleksi Pengenalan Dan Orientasi Pemeliharaan Kesehatan dan keamanan
Perencanaan Dan pengembangan Karier Pemberian Balas jasa dan Penghargaan Penilaian
Pelaksanaan kerja Latihan dan Pengembangan karyawan.
D.
Pendekatan-pendekatan masalah personalia/SDM
1)Pendekatan
Mekanis/ konsep factor produksi
Perkembangan industri, dengan penerapan mesin-mesin dan
alat-alat elektronika ada bidang produksi telah membawa kemajuan yang sangat pesat
dalam efisiensi kerja.
Pendekatan
mekanis ini biasanya menimbulkan pada masalah personalia antara lain :
a)
pengangguran teknologis
kehilangan pekerjaan karena pengembangan
mesin-mesin atau
teknik produksi yang baru.
b) keamanan
seseorang kehilangan
pekerjaannya maka jelas ia akan kehilangan sumber penghasilannya.
c) Organisasi buruh
→untuk melindungi
karyawan dari sikap sewenang-wenang pihak manajemen.
d) Berkurangnya kebanggaan
dalam bekerja
→manajemenkurangmenghargaikecerdasan,
“Goodwill”dankreativitasparapekerja.
E. Tantangan-tantangan yang dihadapi Manajemen
SDM
1. Tantangan Ekstern / Lingkungan
Kekuatan-kekuatan
dari luar yang mempengaruhi kegiatan bisnis / perusahaan yang berpengaruh pula
pada kegiatan Manajemen SDM, baik langsung maupun tidak langsung.
Untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut,
manajemen personalia dapat mengambil langkah-langkah sebagai berikut:
a)
Memonitor secara
terus menerus atau secara efektif dan efisien perkembangan dan perubahan lingkungan
bisnis dengan melakukan membaca majalah dan , mendengarkan siaranradio,
televisi, dll mendapatkan informasi-informasi up to date yang diperlukan.
b)
Merespon atau
mereaksi secara cepat dalam bentuk fleksibel setiap informasi setelah dianalisis
untuk menghasilkan respon yang paling tepat dengan cara mengembangkan,
mempertahankan atau menghentikan kegiatan bisnis dan kebijaksanaan SDM yang
sedang berlangsung.
4.
Perencanaan Keuangan
Dalam
melakukan perencanaan keuangan pribadi, ada beberapa proses yang akan dilalui
dan perlu diketahui. Proses perencanaan keuangan ini dilakukan bukan oleh
seorang perencana keuangan, namun oleh individu yang mempunyai tujuan-tujuan
keuangan di masa depan. Perencana keuangan hanya memberikan arahan (guidance) dan rekomendasi atau
nasihat (advice) kepada
individu tersebut pada saat melakukan perencanaan keuangan.
Definisi
perencanaan keuangan menurut Certified Financial Planner, Board of Standards
adalah proses mencapai tujuan hidup seseorang melalui manajemen keuangan secara
terencana. Tujuan hidup dapat termasuk membeli rumah, menabung untuk pendidikan
anak atau merencanakan pensiun.
Sebagian orang
menggunakan bermacam instrumen keuangan sebelum mereka dapat mencapai semua
tujuan mereka. Jadi, beberapa alat keuangan umum yang mendasar, seperti saham,
obligasi, reksadana, asuransi jiwa, unitlinked, anuitas, produk pasar uang,
real estate adalah elemen penting dari perencanaan keuangan.
Proses
Perencanaan Keuangan
Proses
perencanaan keuangan (financial planning process) memerlukan enam
langkah untuk menolong seseorang melihat gambaran besar posisi keuangannya. Dengan
menggunakan enam langkah ini, seseorang dapat mengetahui posisi keuangannya
saat ini, apa yang mungkin dibutuhkan di masa depan, dan apa yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Termasuk dalam
proses ini adalah mengumpulkan informasi data keuangan yang relevan, menentukan
tujuan-tujuan hidup, mengevaluasi status keuangan seseorang tersebut saat ini,
dan kemudian menentukan strategi atau perencanaan untuk "bagaimana"
mencapai tujuan keuangan seseorang tersebut berdasarkan situasi saat ini dan
rencana masa depannya.
Penjelasan dari ke-6 langkah Proses
Perencanaan Keuangan tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Menetapkan tujuan keuangan dan menentukan prioritas
Pada tahap ini
seseorang (selanjutnya kita sebut individu) bersama perencana keuangan
menentukan tujuan keuangannya, memahami jangka waktu yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan tersebut, mendiskusikan bagaimana perasaan individu atas risiko
yang mungkin muncul dan selanjutnya memprioritaskannya. Yang perlu ditekankan
adalah tujuan tersebut haruslah SMART atau spesifik (specific), dapat diukur
(measurable), dapat dicapai (achievable), realistis (realistic), dan punya
target waktu pencapaian (target).
Contoh dari
tujuan keuangan:
- Mempertahankan gaya hidup saat ini,
- Mengakumulasikan kekayaan untuk tujuan pensiun,
- Proteksi jiwa dan kesehatan,
- Pendidikan anak,
- Pembagian warisan secara adil,
- Kebebasan finansial,
- Meminimalkan pajak yang dibayar,
- Dan sebagainya.
2.
Mengumpulkan informasi yang relevan
Langkah
berikutnya adalah mengumpulkan data finansial yang diperlukan sebanyak mungkin
untuk merumuskan strategi yang cocok guna merealisasikan tujuan. Semua
informasi atau dokumen yang diperlukan harus ditemukan, sebelum mendapatkan
nasihat yang dibutuhkan. Informasi mengenai data keuangan dapat diperoleh
melalui pengumpulan data, survei, maupun pengisian kuesioner. Cara apa pun yang
ditempuh mempunyai kelebihan masing-masing.
Contoh
informasi yang harus dikumpulkan:
- Data tentang aset/kekayaan dan kewajiban/utang,
- Proyeksi pendapatan di masa mendatang,
- Analisis arus kas dan budget,
- Tabungan, polis asuransi yang dimiliki,
- Profil risiko individu,
- Dan sebagainya.
3.
Analisis informasi yang ada
Selanjutnya,
individu dan perencana keuangan harus melakukan analisis dan evaluasi atas
informasi yang diperoleh untuk menentukan situasi individu saat ini dan
menentukan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan individu tersebut.
Pada tahap ini perencana keuangan mencoba melihat kekuatan dan kelemahan status
keuangan individu dan menganalisis bahaya atau risiko potensial yang mungkin
muncul yang dapat menghalangi pencapaian tujuan keuangan.
Analisis yang
dilakukan termasuk analisis aset, kewajiban dan arus kas, asuransi yang telah
dimiliki, serta investasi yang telah dilakukan. Hal ini tergantung dari jenis
pelayanan yang diinginkan sang individu. Dari analisis ini, perencana keuangan
dapat menilai apakah tujuan keuangan kliennya realistis atau tidak. Jika tidak,
sang individu akan disarankan untuk mengubah harapannya.
Contoh
area penting pada saat melakukan analisis dan evaluasi ini:
- Prospek karier dan pendapatan nasabah,
- Akumulasi dana yang sudah terkumpul untuk kebutuhan pensiun,
- Kepemilikan rumah,
- Pengelolaan kewajiban (utang),
- Dana yang telah dipersiapkan untuk pendidikan,
- Perencanaan bisnis pribadi,
- Tabungan yang sudah dimiliki hingga saat ini,
- Dan sebagainya.
4.
Menyajikan rekomendasi perencanaan keuangan
Perencana
keuangan harus memberikan rekomendasi perencanaan keuangan yang dititikberatkan
pada tujuan keuangan individu berdasarkan informasi yang diberikan dan
mengakomodir sejumlah faktor eksternal yang mungkin menghambat pencapaian
tujuan keuangan. Perencana keuangan harus memastikan bahwa rekomendasi yang
dibuatnya dibangun atas dasar pertimbangan yang sangat hati-hati dari seluruh
data kuantitatif dan kualitatif yang terkumpul.
Perencana
keuangan bersama-sama dengan individu yang menjadi kliennya akan mempelajari
rekomendasi tersebut. Tujuannya adalah menolong individu untuk memahami
rekomendasi tersebut sehingga individu dapat mengambil keputusan secara tepat
dan benar. Perencana keuangan juga harus mendengarkan apa yang dipikirkan oleh
individu tersebut dan melakukan revisi atas rekomendasi tersebut apabila
diperlukan.
Rekomendasi
yang dibuat harus komprehensif dan sebaiknya terdiri dari:
- Perencanaan warisan dan perencanaan pajak,
- Perencanaan asuransi, perencanaan pensiun & pendidikan anak,
- Perencanaan investasi dana lokasi aset,
- Perencanaan untuk memiliki rumah pribadi,
- Perencanaan tabungan rutin maupun arus kas,
- Dan sebagainya.
5.
Implementasi rekomendasi perencanaan keuangan
Langkah
selanjutnya yang paling penting adalah mengimplementasikan rekomendasi yang
dibuat. Ibarat dokter yang sudah memberikan resepnya kepada pasien, maka agar
bisa sembuh, pasien tersebut harus menebus resep tersebut. Perencana keuangan
dan individu bersama-sama mempelajari rekomendasi perencanaan keuangan dan
harus sepakat tentang bagaimana rekomendasi tersebut akan dilaksanakan.
Perencana keuangan dapat menjadi semacam "pengawas" dalam melakukan
koordinasi atas seluruh proses perencanaan keuangan yang terjadi bersama
individu dan profesional lainnya, seperti pengacara/notaris, pialang saham atau
konsultan pajak/akuntan.
6.
Mengawasi perencanaan keuangan
Mengingat proses
perencanaan keuangan adalah proses yang dinamis, maka diperlukan pemeriksaan
dan revisi secara berkesinambungan. Tujuan dan status keuangan individu sangat
mungkin berubah tanpa dapat dihindari. Sebab perubahan adalah hal yang absolut.
Dan perubahan bisa terjadi baik secara internal (dari individu itu sendiri)
maupun secara eksternal (misalnya inflasi dan sebagainya).
Pertemuan rutin
antara perencana keuangan dengan individu dalam rangka pengawasan ini sangat
penting untuk melihat perubahan maupun perkembangan keadaan keuangan individu.
Di samping itu juga penting untuk memonitor portofolio aset individu tersebut
dan memberikan saran yang cocok dengan perubahan-perubahan tersebut. Tujuan
akhir dari pengawasan perencanaan keuangan ini adalah untuk memastikan bahwa
perencanaan tersebut tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
5.
Perencanaan Pembelajaran
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, perencanaan berasal dari kata dasar rencana yang artinya konsep,
rancangan, atau program, dan perencanaan berarti proses, perbuatan, cara
merencanakan. Selain itu, rencana dapat diartikan sebagai pengambilan keputusan
tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, proses
perencanaan harus dimulai dari penetapan tujuan yang akan dicapai melalui
analis kebutuhan serta dokumen yang lengkap, kemudian menetapkan
langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Menurut H.B. Siswanto (2007:42) perencanaan adalah proses dasar yang digunakan
untuk memilih tujuan dan menentukan cakupan pencapaiannya. Menurutnya,
merencanakan berarti mengupayakan penggunaan sumberdaya manusia (human
resources), sumber daya alam (natural resources), dan sumberdaya lainnya (other
resources) untuk mencapai tujuan .
George R. Terry dan Leslie W. Rue (2009:9) menyatakan bahwa planning atau
perencanaan adalah menentukan tujuan-tujuan yang hendak dicapai selama suatu
masa yang akan datang dan apa yang harus diperbuat agar dapat mencapai
tujuan-tujuan itu. Sementara itu, Mulyasa (2006:223) menjelaskan
bahwa perencanaan adalah suatu bentuk dari pengambilan keputusan
(decision making).
Hamzah B. Uno (2008: 2) juga menyatakan perencanaan adalah suatu cara yang
memuaskan untuk membuat kegiatan dapat berjalan dengan baik, disertai dengan
berbagai langkah yang antisipatif guna memperkecil kesenjangan yang terjadi
sehingga kegiatan tersebut mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa
perencanaan mengandung paling sedikit 4 unsur yaitu:
a. ada tujuan yang harus dicapai
b. ada strategi untuk mencapai tujuan
c. sumber daya yang mendukung
d. implementasi setiap keputusan
Perencanaan selalu mempunyai arah yang hendak dicapai yaitu tujuan yang harus
dirumuskan dalam bentuk sasaran yang jelas dan terukur. Strategi untuk mencapai
tujuan berkaitan dengan penetapan keputusan yang harus dilakukan oleh seorang
perencana. Penetapan sumber daya yang dapat mendukung diperlukan untuk mencapai
tujuan meliputi penetapan sarana dan prasarana yang diperlukan, anggaran biaya
dan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan.
Implementasi adalah pelaksanaan dari strategi dan penetapan sumber daya.
Perencanaan adalah suatu cara untuk membuat suatu kegiatan dapat berjalan
dengan baik, disertai dengan berbagai langkah yang antisipatif untuk
memperkecil kesenjangan yang ada dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Perencanaan merupakan hasil proses berpikir dan pengkajian dan penyeleksian
dari berbagai alternatif yang dianggap lebih memiliki nilai efektivitas dan
efisiensi, yang merupakan awal dari semua proses pelaksanaan kegiatan yang
bersifat rasional.
Sedangkan pembelajaran menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, berasal dari
kata belajar yang artinya berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu; atau
berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Sedangkan
pembelajaran adalah proses atau cara menjadikan seseorang belajar.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 1 dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun
2010 Pasal 1 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan mendefenisikan
bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Masnur Muslich (2007:71) juga berpendapat bahwa pembelajaran adalah proses
aktif bagi siswa dan guru untuk mengembangkan potensi siswa sehinggga mereka
akan “tahu” terhadap pengetahuan dan pada ahirnya “mampu” untuk melakukan
sesuatu. Sedangkan Degeng dalam Hamzah B. Uno (2008:2) mendefenisikan dengan
singkat bahwa pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa.
Richard L. Daft (2003:30) mengungkapkan bahwa pembelajaran adalah sebuah
perubahan prilaku atau suatu perubahan kinerja yang terjadi sebagai hasil dari
pengalaman. Hal ini juga dibenarkan oleh Slavin dalam H. Douglas Brown (2007:8)
yang mendefenisikan bahwa pembelajaran adalah sebuah perubahan dalam diri
seorang yang disebabkan oleh pengalaman. Pernyataan ini juga didukung oleh Kunandar
(2009:287) yang menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi antara
peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku kearah
yang lebih baik.
Berdasarkan beberapa defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa perencanaan
pembelajaran adalah kegiatan memproyeksikan tindakan apa yang akan
dilaksanakan dalam suatu proses belajar mengajar yaitu dengan
mengkoordinasikan komponen-komponen pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran,
materi pembelajaran, cara penyampaian kegiatan (metode, model dan teknik),
serta bagaimana mengukurnya menjadi jelas dan sistematis, sehingga nantinya
proses belajar mengajar menjadi efektif dan efisien.
6.
Perencanaan Pembangunan Daerah
Tujuan Pembangunan
Ø
Mengurangi disparitas atau ketimpangan pembangunan
antar daerah dan antar sub daerah serta antar warga masyarakat (pemerataa dan
keadilan).
Ø
Memberdayakan masyarakat dan mengantaskan
kemiskinan.
Ø
Menciptakan atau menambah lapangan kerja.
Ø
Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
masyarakat daerah
Ø
Mempertahankan atau menjaga kelestarian sumber
daya alam agar bermanfaat bagi generasi sekarang dan generasi masa datang
(berkelanjutan)
Tiga
Tahapan Perencanaan
1.
Perumusan dan penentuan tujuan
2.
Pengujian atau analisis opsi atau pilihan yang
tersedia
3.
Pemilihan rangkaian tindakan atau kegiatan untuk
mencapai tujuan yang telah di tentukan dan disepakati bersama
Definisi
Praktis Perencanaan Pembangunan Daerah
Suatu usaha yang sistematik dari
berbagai pelaku (actor), baik umum (public), atau pemerintah swasta maupun
kelompok masyarakat lainnya pada tingkatan yang berbeda untuk menghadapi saling
ketergantungan dan ketrkaitan aspek fisik, social ekonomi dan aspek lainnya
dengan cara :
v
Secara terus menerus menganalisis kondisi dan
pelaksanaan pembangunan daerah
v
Merumuskan tujuan dan kebijakan pembangunan
daerah
v
Menyusun konsep strategi bagi pemecahan masalah
(solusi) dan
v
Melaksanakannya dengan menggunakan sumber daya
yang tersedia
Sehingga peluang baru untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat daerah dapat di tangkap secara
berkelanjutan.
Tujuan Praktis Perencanaan
1.
Menghasilkan dokumen perencanaan yang akan
berfungsi sebagai alat koordinasi bagi semua pihak /pelaku (stakeholders)
2.
Membuat pedoman atau arahan dan strategi bagi
pelaksanaan pembangunan untuk mencapai harapan dan tujuan pembangunan
3.
Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan
pembangunan melalui monitoring dan evaluasi
4.
Memberikan umpan balik dan rekomendasi bagi
perencanaan selanjutnya
Rencana atau Program
ü
Rencana biasanya di rumuskan dalam bentuk program
atau proyek pembangunan
ü
Dokumen rencana atau program biasanya berisi
serangkaian langkah atau strategi yang lebih rinci untuk mencapai visi, misi
atau tujuan pembangunan daerah
ü
Sebagai pedoman pelaksanaan pembangunan, program
atau proyek harus memiliki tujuan dan sasaran serta indikatornya, cara/metode,
lokasi, perkiraan biaya dan tahapan waktu pelaksanaannya yang jelas, serta
memiliki kejelasan keterkaitan dengan dan kontribusinya terhadap pencapaian
visi dan misi dan tujuan pembangunan daerah
Tujuan Penyusunan Rencana Strategi
1.
Merencanakan perubahan dalam lingkungan yang
semakin kompleks secara efektif dan proaktif
2.
Mengelola keberhasilan secara sistematik
3.
Menjadikan renstra sebagai sesuatu perangkat
manajerial dalam pengelolaan kepemerintahan secara efektif, efisien dan akun
table
4.
Mengembangkan sikap, pemikiran, dan tindakan
yang berorientasi pada masa depan
5.
Memudahkan masyarakat dan pemerintah daerah
melakukan langkah-langkah adaptasi terhadap lingkungan yang berubah secara
cepat
6.
Meningkatkan pelayanan masyarakat secara prima
7.
Mengembangkan dan meningkatkan komunikasi di
antara berbagi stakeholders daerah
7.
Organisasi
Niaga
PPENGERTIAN ORGANISASI
NIAGA
Organisasi adalah sistem
sosial yang memiliki identitas kolektif yang tegas, daftar anggota yang
terperinci, program kegiatan yang jelas, dan prosedur pergantian anggota. Organisasi
niaga adalah Organisasi niaga adalah organisasi yang tujuan utamanya
mencari keuntungan. Dilihat dari pengertiannya pun organisasi niaga dibentuk
untuk menghasilkan suatu tujuan untuk mendapatkan sebuah keuntungan terutama
dalam bidang niaga itu sendiri.
2.
MACAM – MACAM ORGANISASI NIAGA
1. Perseroan Terbatas (PT)
Adalah suatu perusahaan yang modal dan
sahamnya terdiri dari saham milik pribadi dan sebagian dari pihak lain atau
asing.
2. Perseroan Komanditer (CV)
Adalah suatu persekutuan yang
didirikan oleh seorang atau beberapa orang yang mempercayakan uang atau barang
kepada seorang atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan dan bertindak
sebagai pemimpin.
3. Firma (FA)
Adalah sebuah bentuk persekutuan untuk
menjalankan usaha antara dua orang atau lebih dengan memakai nama bersama.
4. Koperasi
Koperasi adalah organisasi bisnis yang
dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi
melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan asas kekeluargaan.
5. Join ventura
Join ventura adalah kerjasama dua
pihak atau lebih dalam bidang bisnis untuk membentuk sebuah perusahaan baru.
Dua pihak tersebut boleh pihak yang sama-sama dari dalam negeri maupun pihak
dalam negeri dan luar negeri.
6. Trust
Trust adalah gabungan atau kerjasama
dari beberapa perusahaan.
7. Kontel
Kontel adalah persekutuan berbagai
perusahaan yang sejenis yang memiliki perjanjian tertentu .
8. Holding Company
Holding Company adalah perusahaan yang
sahamnya patungan yang biasanya mengawasi 1 atau lebih perusahaan . Kepemilikan
sahamnya bisa sebagian atau keseluruhan
3. TUJUAN DARI ORGANISASI NIAGA
Tujuan
dari organisasi niaga tidak jauh beda kelihatannya dengan tujuan organisasi
lainnya atau tujuan organisasi seperti biasanya. Tujuan dari organisasi niaga
antara lain :
1. Mengadakan sebuah organisasi
yang memiliki tujuan dan mencapai tujuannya tersebut
2. Dengan mengadakan organisasi
niaga pun dapat mensejahterkana masyarakat
3. Sebagai Wadah Atau Tempat
Untuk Bekerja Sama
Adapun bagaimana Cara-cara untuk membangun sebuah organisasi yang baik
termasuk organisasi niaga yaitu :
a.
Suatu organisasi harus memiliki nilai, visi dan nilai
yang akan dicapai oleh organisasi niaga tersebut.
b.
Juga harus memiliki misi, di mana misi adalah hal-hal
yang harus dilakukan untuk mencapai suatu tujuan atau visi
c.
Harus memliki aturan. Aturan adalah batasan-batasan yang
harus dimiliki suatu organisasi.
d.
Profesionalisme. Profesionalisme adalah bagaimana
cara organisasi tersebut bertindak.
e.
Intensif. Intensif adalah bonus atau hadiah.
f.
Adanya sumber daya.
g.
Rencana kerja.
8.
Organisasi
Sosial
1.
Secara garis
besar pernertian organisasi sosial dikelompokan ke dalam 2 pendekatan disiplin
ilmu, di antara lain :
Pendekatan Antropologi Sosial,
diantaranya dikemukakan oleh :
a. WHR Rivers (dalam Harsojo, 1977: 243)
mengemukakan bahwa organisasi social adalah suatu proses yang menyebabkan
individu disosialisasikan dalam kelompok. Ruang lingkup penyelidikan tentang
organisasi social meliputi struktur dan fungsi dari suatu kelompok social.
b. Raymond Firth (dalam Harsojo, 244) dalam
bukunya Element of Social Organization menyatakan bahwa yang dimaksud
organisasi adalah suatu proses social dan pengaturan aksi berturut-turut
menyesuaikan diri dengan tujuan yang dipilih. Organisasi sosial adalah
penyusunan dari hubungan/interaksi sosial yang dilakukan dengan jalan pemilihan
dan penetapan.
2.
Pendekatan
Sosiologi, diantaranya dikemukakan oleh :
a.
Alvin L. Bertrand
(1980: 25) mengemukakan pengertian organisasi social dalam arti luas adalah
tingkah laku manusia yang berpola kompleks serta luas ruang lingkupnya di dalam
setiap masyarakat. Organisasi social dalam arti khusus adalah tingkah laku dari
para pelaku di dalam sub-sub unit masyarakat misalnya keluarga, bisnis dan
sekolah.
b.
Robin Williams
(dalam Bertrand: 26) mengemukakan bahwa organisasi social menunjuk pada
tindakan manusia yang saling memperhitungkan dalam arti saling ketergantungan.
Ia selanjutnya menjelaskan bahwa pada saat individu melakukan interaksi
berlangsung terus dalam jangka waktu tertentu, maka akan timbul pola-pola
tingkah laku.
c.
JBAF Maijor Polak
(1985: 254) mengemukakan bahwa organisasi social dalam arti sebagai sebuah
asosiasi adalah sekelompok manusia yang mempunyai tujuan tertentu, kepentingan
tertentu, menyelenggarakan kegemaran tertentu atau minat-minat tertentu.
d.
Soerjono Soekanto
(1988: 107-108) mengemukakan organisasi social adalah kesatuan-kesatuan hidup
atas dasar kepentingan yang sama dengan organisasi yang tetap sebagai sebuah
asosiasi.
Perbedaan Organisasi Sosial dan Niaga
Perbedaan
organisasi sosial dan organisasi niaga sangat terlihat jelas dari bentuk dan
tujuannya, Organisasi Niaga adalah
Organisasi niaga adalah organisasi yang tujuan utamanya mencari keuntungan.
Dilihat dari pengertiannya pun organisasi niaga dibentuk untuk menghasilkan
suatu tujuan untuk mendapatkan sebuah keuntungan terutama dalam bidang niaga
itu sendiri, sedangkan Organisasi
Sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk
oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak
berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi
masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai
tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.
Perbedaan
organisasi sosial dan niaga dalam cakupan wilayah regional adalah, Organisasi
Sosial mempunyai wilayah kegiatannya bersifat regional, dan keanggotaan hanya
diberikan bagi negara-negara pada kawasan tertentu saja. Berikut ini merupakan
contoh dari organisasi sosial: ASEAN : Association of South East Asian Nation
Organisasi Niaga
menurut wilayah regional itu berarti secara kasarnya targer pasar mereka atau
keuntungan mereka tertuju pada negara-negara pada kawasan tertentu saja dan
masih terbatas
Menurut wilayah Internasional, Organisasi
Sosial dalam cakupan itu berarti suatu bentuk organisasi dari gabungan beberapa
negara atau bentuk unit fungsi yang memiliki tujuan bersama mencapai
persetujuan yg juga merupakan isi dari perjanjian atau charter. Contoh Perserikatan
Bangsa-Bangsa atau biasa disingkat PBB (bahasa Inggris: United Nations atau disingkat UN)
adalah sebuah organisasi internasional yang anggotanya hampir seluruh negara di dunia. Lembaga ini
dibentuk untuk memfasilitasi dalam hukum
internasional, keamanan
internasional, pengembangan ekonomi,
perlindungan sosial,
hak
asasi dan pencapaian
perdamaian dunia. Sedangkan Organisasi niaga adalah sama saja dengan regional
tapi cakupannya/target penjualannya lebih luas wilayahnya meliputi negara di
dunia.
9.
Organisasi regional dan
internasional
Organisasi
regional mempunyai wilayah kegiatannya bersifat regional, dan keanggotaan hanya
diberikan bagi negara-negara pada kawasan tertentu saja. Berikut ini merupakan
contoh dari organisasi regional :
1. APEC : Asia
Pasific Economic Cooperation ( organisasi kerja samaa negara-negara kawasan
Asia Pasifik di bidang ekonomi )
2. EEC :
Europe Economic Community ( Masyarakat Ekonomi Eropa ) kawasan Eropa
3. ASEAN :
Association of South East Asian Nation
Peran yang
dimainkan oleh organisasi-organisasi regional sangat berbeda bergantung pada
karakteristik organisasi tersebut. Karakteristik ini dipengaruhi oleh faktor
geografis, ketersediaan sumber-sumber dan struktur organisasi. Perbedaan
faktor-faktor ini akan mempengaruhi bentuk Organisasi Regional dan organ-organ
yang menopangnya. Perbedaan karakter ini juga nantinya akan berpengaruh pada
mekanisme dan prosedur penyelesaian konflik yang ditempuh untuk menyelesaikan
sengketa antara anggota dalam sebuah Organisasi Regional. Organisasi internasional
adalah suatu bentuk organisasi dari gabungan beberapa negara atau bentuk unit
fungsi yang memiliki tujuan bersama mencapai persetujuan yg juga merupakan isi
dari perjanjian atau charter.
Contoh
organisasi-organisasi internasional adalah :
1. PBB
Perserikatan
Bangsa-Bangsa atau PBB (United Nations atau UN) adalah sebuah organisasi
internasional yang anggotanya hampir seluruh negara di dunia. Lembaga ini
dibentuk untuk memfasilitasi dalam hukum internasional, pengamanan
internasional, lembaga ekonomi, dan perlindungan sosial. Perserikatan
Bangsa-bangsa didirikan di San Fransisco pada tanggal 24 Oktober 1945 setelah
Konferensi Dumbarton Oaks di Washington DC, namun sidang umum yang pertama
dihadiri wakil dari 51 negara dan baru berlangsung pada 10 Januari 1946 (di
Church House, London).
Dari 1919 hingga 1946, terdapat sebuah
organisasi yang mirip, bernama Liga Bangsa-bangsa, yang bisa dianggap sebagai
pendahulu PBB. Sejak didirikan di San Fransisco pada 24 Oktober 1945,
sedikitnya 192 negara menjadi anggota PBB. Semua negara yang tergabung dalam
wadah PBB menyatakan independensinya masing-masing, selain Vatikan dan Takhta
Suci serta Republik Cina (Taiwan) yang tergabung dalam wilayah Cina pada 1971.
Hingga tahun 2007 sudah ada 192 negara anggota PBB. Sekretaris Jendral PBB saat
ini adalah Ban Ki-Moon asal Korea Selatan yang menjabat sejak 1 Januari 2007.
2. NATO
Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North
Atlantic Treaty Organisation/NATO) adalah sebuah organisasi internasional
untuk keamanan bersama yang didirikan pada tahun 1949, sebagai bentuk dukungan
terhadap Persetujuan Atlantik Utara yang ditanda tangani di Washington, DC pada
4 April 1949. Nama resminya yang lain adalah dalam bahasa perancis : l’Organisation
du Traité de l’Atlantique Nord (OTAN).
Hal-hal penting dalam membangun suatu
Organisasi
1. Mengenali orang yang akan diajak berorganisasi
dan lingkungan organisasi
Suatu organisasi tidak dapat disebut organisasi
apabila didalamnya terdiri dari satu individu saja. Mengenali orang di sekitar
kita penting, bagaimana kepribadiannya, apakah dia suka tantangan serta hal-hal
yang baru. Selanjutnya, apakah orang tersebut suka bekerjasama dalam kelompok.
Setiap orang memiliki pribadi yang berbeda-beda, ada yang suka bekerja sendiri,
adapula yang suka bekerja dalam satu tim. Orang yang suka bekerjasama dalam
satu tim dapat dimasukkan dalam daftar.
lingkungan organisasi berkenaan dengan ruang
lingkup organisasi ini, misalnya organisasi kemahasiswaan fakultas bisnis
Universitas Kristen Duta Wacana untuk mempersatukan mahasiswa fakultas bisnis.
Terkadang organisasi tidak berjalan baik, saat lingkungan tidak mendukung.
Organisasi mahasiswa tanpa dukungan kampus akan pudar kemudian menghilang.
2. Membuat
nama organisasi
Nama menjadi hal yang sangat penting
dalam sebuah organisasi. Memberikan nama pada sebuah organisasi gampang-susah,
harus disesuaikan dengan tujuan organisasi.
3. Menyusun kegiatan
Dalam hal ini, kegiatan apa saja yang akan
dilakukan selama organisasi ini berjalan atau akan menjadi organisasi yang
monoton. Penyusunan kegiatan dapat dikerjakan melalui rapat. Kegiatan jangan
berbelit-belit, sesuai dengan arah dan tujuan organisasi.
4. Membagi
pekerjaan
Masing-masing anggota inti dalam organisasi
memiliki pekerjaan berbeda-beda. Pekerjaan berbeda ini, selanjutnya digabung
menjadi kesepahaman. Ketua dan sekretaris memiliki pekerjaan yang berbeda,
kemudian menjadi gabungan yang saling terkait. Ketua dan sekretaris bekerjasama
dalam pencatatan hasil rapat.
5. Melaksanakan kegiatan
Ketika semua yang dibutuhkan telah terpenuhi,
saatnya melaksanakan kegaitan. Misalnya, pertemuan pertama diadakan.
6. Memiliki hubungan yang luas dengan pihak
tertentu
Hubungan dengan pihak tertentu sangat penting
demi kelancaran organisasi, pihak lain akan sangat membantu. Organisasi
bekerjasama dengan pihak lain memiliki keuntungan yang sama. Misalnya,
organisasi program studi teknik informatika mengadakan pameran hasil karya
mahasiwa teknik informatika dan mendapat sponsor dari microsoft indonesia.
Pameran berjalan dengan baik, sekaligus nama microsoft semakin baik karena
membantu mahasiswa dalam berinovasi, orang akan menghargai microsoft.
7. Mencari dana untuk kegiatan
Dana memberikan dampak besar terhadap
organisasi. Dana yang tidak cukup membuat organisasi berjalan mundur.
Organisasi seperti mahasiswa fakultas bisnis bisa memperoleh dana dengan
melakukan kegiatan tertentu seperti menjual makanan di kampus atau memberikan
proposal pada fakultas.
RENTANG KENDALI (SPAN OF CONTROL)
•Sering
disebut juga Span of Management, Span of Executive atauSpan of Authority.
•Adalah batas jumlah bawahan langsung
yang dapat dipimpin dan dikendalikan secara efektif oleh seorang manager
PERLUNYA RENTANG KENDALI
•Keterbatasan
waktu
•Keterbatasanpengetahuan
•Keterbatasan
kemampuan
•Keterbatasan perhatian
Rentang Kendali setiap pemimpin/
manager tidak sama(relatif)
Bentuk-Bentuk Organisasi Dengan
Kebaikan Serta Keburukannya
1. Piramida mendatar
(flat) ciri-ciri :
a. Jumlah satuan organisasi tidak banyak sehingga
tingkat-tingkat hirarki kewenangan sedikit .
b. Jumlah pekerja (bawahan) yang harus
dikendalikan cukup banyak .
c. Format jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit
karena jumlah pimpinan relative
2. Piramida terbalik.
Organisasi piramida terbalik salah satu unit
dari tipe piramida terbalik ialah jumlah jabatan pimpinan lebih
besar daripada jumlah pekerja. Organisasi ini hanya cocok untuk organisasi
-organisasi yang pengangkatan pegawainya berdasarkan atas jabatan
fungsional seperti organisasi-organisasi/lembaga – lembaga penelitian,
lembaga – lembaga pendidikan.
3. Tipe Kerucut
ciri-ciri :
a. Jumlah satuan organisasi banyak sehingga
tingkat-tingkat hirarki/kewenangan banyak.
b. Rentang kendali sempit.
c. Pelimpahan wewenang dan tanggungjawab dapat
dilakukan sampai kepada pejabat/pimpinan yang bawah/rendah.
d. Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan
pimpinan tingkat bawah terlalu jauh.
e.
Jumlah informasi
jabatan cukup besar.
Kebaikan
dan keburukan organisasi garis dan staff.
Struktur
Organisasi merupakan suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi
yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan
operasional untuk mencapai suatu tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan
dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan
bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi
yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa.
Struktur suatu Organisasi menggambarkan bagaimana organisasi itu mengatur
dirinya sendiri, bagaimana mengatur hubungan antar orang dan antar kelompok.
Karena struktur Organisasi merupakan
suatu keputusan yang diambil oleh organisasi itu sendiri berdasakan situasi,
kondisi dan kebutuhan organisasi. Struktur suatu Organisasi ada kaitannya
dengan tujuan, sebab struktur organisasi itu adalah cara organisasi itu
mengatur dirinya untuk bisa mencapai tujuan yang ingin dicapainya.
Bentuk-bentuk organisasi diantaranya
yaitu :
1.Organisasi Garis
Merupakan bentuk
organisasi tertua dan paling sederhana, diciptakan oleh Henry Fayol. Ciri-ciri
bentuk organisasi ini yaitu organisasinya masih kecil, jumlah karyawan sedikit
dan saling mengenal serta spesialisasi kerja belum tinggi. Pada jenis
organisasi ini, garis bersama dari kekuasaan dan tanggung-jawab bercabang pada
setiap tingkat pimpinan, dari yang teratas sampai yang terbawah. Setiap atasan
mempunyai sejumlah bawahan dan masing-masing bawahan meberikan
pertanggung-jawabannya kepada atasannya. Dalam hal ini seseorang hanya
bertanggung-jawab pada satu atasan. Oleh karena itu pada jenis organisasi ini,
atasan dituntut untuk memiliki pengetahuan yang luas, karena is tidak memiliki
staff (pembantu ahli). Jenis ini sesuai untuk perusahaan kecil. Organiasai
garis ini mempunyai kebaikan dan kelemahan.
kebaikan dari organisasi garis yaitu :
-Kesatuan dalam pimpinan dan perintah.
-Pengambilan keputusan lebih cepat.
-Solidaritas karyawan tinggi
-Biayanya rendah.
Keburukan
Organiasasi garis yaitu : :
-Tidak bergantung pada satu pimpinan ,
Shingga , jika ia tidak mampu akan mempengaruhi kelangsungan hidup organisasi
tersebut.
-Adanya kecenderungan pimpinan untuk
bertindak otokratis.
-Perkembangan kesempatan karyawan
terbatas.
2. Organisasi Garis dan Staf.
Dianut oleh
organisasi besar, daerah kerjanya luas dan mempunyai bidang tugas yang beraneka
ragam serta rumit dan jumlah karyawannya banyak. Staf yaitu orang yang ahli
dalam bidang tertentu tugasnya memberi nasihat dan saran dalam bidang kepada
pejabat pimpinan di dalam organisasi. Organisasi ini banyak digunakan oleh
perusahaan besar yang daerah operasionalnya luas serta memilki bidang tugas
yang kompleks. Di sini kesatuan perintah juga dipertahankan, atasan memiliki
bawahan tertentu dan bawahan hanya menerima perintah dari seorang atasan.
Kepada atasan tersebut bawahan harus bertanggung-jawab atas pelaksanaan
pekerjaannya. Dalam hal ini terdapat satu atau beberapa staf. Dalam struktur
organisasi garis dan staff juga dijumpai adanya kebaikan dan keburukan.
Kebaikan
organisasi garis dan staff yaitu :
-Relevan untuk perusahaan besar.
-Keputusan lebih rasional karena
adanya staff ahli.
-Dapat mewujudkan “ The right man ,
in the right place “.
Keburukan
organisasi garis dan staff adalah :
-Organisainya rumit karena kompleksnya
susunan organisasi serta membutuhkan biaya tinggi.
-Koordinasi kadang-kadang sukar
diterapkan.
-Solidaritas sesama karyawan berkurang
karena jumlahnya yang banyak sehingga memungkinkan mereka untuk tidak lagi
saling mengenal.
10.
Koordinasi
Vertikal dan Horisontal
• Suatu usaha
kerja sama antara badan, instansi, unit dalam pelaksanaan tugas-tugas tertentu,
sehingga terdapat saling mengisi, saling membantu dan saling melengkapi.
• Orang yang menggerakkan / mengkoordinasi unsur-unsur manajemen untuk mencapai
tujuan disebut koordinator (manajer).
Teori-teori
koordinasi :
a. Menurut E. F. L. Brech dalam bukunya, The Principle and Practice of
Management :
• Koordinasi adalah mengimbangi dan menggerakkan tim dengan memberikan lokasi
kegiatan pekerjaan yang cocok kepada masing-masing dan menjaga agar kegiatan
itu
dilaksanakan dengan keselarasan yang semestinya di antara para anggota itu
sendiri.
b. Menurut G. R. Terry dalam bukunya, Principle of Management :
• Koordinasi adalah suatu usaha yang sinkron / teratur untuk menyediakan jumlah
dan
waktu yang tepat dan mengarahkan pelaksanaan untuk menghasilkan suatu tindakan
yang seragam dan harmonis pada sasaran yang telah ditentukan.
Menurut tinjauan
manajemen, koordinasi menurut Terry meliputi :
1. Jumlah usaha baik secara kuantitatif, maupun secara kualitatif
2. Waktu yang tepat dari usaha-usaha tersebut
3. Directing atau penentuan arah usaha-usaha tersebut
Syarat-syarat
koordinasi :
1. Sense of Cooperation, perasaan untuk saling bekerja sama, dilihat per
bagian.
2. Rivalry, dalam perusahaan besar, sering diadakan persaingan antar bagian,
agar saling berlomba untuk kemajuan.
3. Team Spirit, satu sama lain per bagian harus saling menghargai.
4. Esprit de Corps, bagian yang saling menghargai akan makin bersemangat.
Sifat-sifat
koordinasi :
1. Koordinasi adalah dinamis, bukan statis.
2. Koordinasi menekankan pandangan menyeluruh oleh seorang manajer dalam
kerangka mencapai sasaran.
3. Koordinasi hanya meninjau suatu pekerjaan secara keseluruhan.
Koordinasi
dibedakan atas :
1. Koordinasi vertikal, tindakan-tindakan atau kegiatan penyatuan, pengarahan
yang dijalankan oleh atasan terhadap kegiatan unit-unit, kesatuan kerja yang
ada di bawah wewenang dan tanggung jawabnya.
2. Koordinasi horisontal,
tindakan-tindakan atau kegiatan penyatuan, pengarahan yang dijalankan terhadap
kegiatan dalam tingkat organisasi yang setingkat.
Koordinasi
horisontal terbagi :
a. Interdiciplinary, Koordinasi dalam rangka mengarahkan, menyatukan tindakan,
mewujudkan, menciptakan disiplin antara unit yang satu dengan unit yang lain
secara
intern maupun ekstern pada unit-unit yang sama tugasnya.
b. Inter-Related, koordinasi antar badan (instansi). Unit-unit yang fungsinya
berbeda, tetapi
instansinya saling berkaitan secara intern-ekstern yang selevel.
Cara mengadakan
Koordinasi :
1. Memberikan keterangan langsung dan secara bersahabat. Keterangan mengenai
pekerjaan saja tidak cukup, karena tindakan yang tepat haru sdiambil untuk
menciptakan, menghasilkan koordinasi yang diharapkan.
2. Mensosialisasikan tujuan kepada para anggota, agar tujuan tersebut berjalan
secara
bersama, tidak sendiri-sendiri.
3. Mendorong anggota untuk bertukar pikiran, mengemukakan ide, dll.
4. Mendorong anggota untuk berpartisipasi dalam tingkat perumusan dan
penciptaan sasaran.
Coordination dan Cooperation :
- Koordinasi berhubungan dengan sinkronisasi, jumlah, waktu, arah dan mempunyai
arti lebih luas daripada kooperasi.
- Kooperasi adalah tindakan bersama oleh sejumlah orang terhadap tujuan yang
sama.