Sabtu, 05 Januari 2013



Manusia mengenal alat transportasi modern bermula dengan diketemukannya roda, sebelumnya manusia menngunakan binatang sebagai kendaraannya seperti kuda, gajah, sapi, unta dan lain sebagainya. Dengan digunaknnya roda dalam menciptakan alat transportasi, hal in merupakan lompatan yang cukup jauh walaupun pada awalnya bentuk roda cukup sederhana hanya berupa lempengan kayu seperti roda gerobak, kemudian dibuat roda yang berjeruji, kemudian dibuatlah roda kereta kuda, baru kemudian sepeda. Di Eropa setelah adanya revolusi industri maka kemajuan teknologi berkembang cukup pesat.
Dengan diproduksinya mesin dan minyak untuk membangkitkan motor maka bermunculanlah alat transportasi seperti mobil, sepeda motor, kapal api, kereta api, kapal terbang dan sebagainya.
Tahun 1971 sepeda kayu sudah mulai dibuat di Perancis, namun baru tahun 1817 Baron Von Drais de Sauerbun membuat sepeda kayu tanpa pedal yang pertama, sepeda ini disebut “Hoby Horse” (sepeda kuda – kudaan) dan dalam waktu yang singkat sudah popularJerman, Perancis, Inggris, dan Amerika. Tahun 1839 sepeda memakai pedal pengayuh pertama kali digunakan, bentuk sepeda yang dibuat saat itu kelihatan sangat janggal, karena rodanya terlalu besar dan belakangnya dibuat roda kecil untuk membantu keseimbangannya, dan cara memakainya sangat dibutuhkan keterampilan seorang akrobatik untuk mengendarainya. Dua dasawarsa kemudian bentuk sepeda sudah mulai tampak enak untuk dikendarai. Setelah itu bermunculan berbagai merk dan bentuk sepeda dari negara – negara Eropa, Amerika yang disusul oleh negara Asia seperti Cina dan Jepang yang tidak mau ketinggalan dalam memproduksi dan memasarkan sepeda mereka secara besar – besaran.
Sebenarnya sepeda masuk sebagai alat transportasi di INdonesia belumlah terlalu lama, yaitu sekitar awal abad ke-20 yaitu sekitar tahun 1910-an. Waktu pertama masuk tentu saja dipakai oleh pegawai kolonial dan para bangsawan, baru kemudian para misionaris dan saudagar kaya bisa memilikinya.
Sepeda, pertama kali dibuat bentuknya sangat berbeda dengan sepeda zaman sekarang yang bentuknya ramping dan terbuat dari alumunium. Sepeda diciptakan di Prancis pada tahun 1791, sepeda kala itu hanya berupa kendaraan beroda dua dari kayu yang bentuknya aneh. Sepeda ini roda depannya dibuat dalam posisi paten dan tidak berpedal. Jadi sepeda ini baru dapat bergerak maju ketika pengemudinya mengerakkan kakinya untuk berjalan maju.
http://b0n4nz4.files.wordpress.com/2010/01/burgers-1.jpg?w=510Pada tahun 1817, Baron Von Drais de Sauerbrun memperbaiki model sepeda primitif itu. Masih tanpa pedal, sepeda yang ini sudah berkerangka dari kayu, rodanya dari logam dan jerujinya yang besar terbuat dari kayu. Selain itu juga sudah mempunyai tempat duduk dan tempat meletakkan tangan didepan. Sepeda ini dapat dikemudikan dengan sebuah palang yang disambungkan dengan roda depan. Saat itu, bersepeda menjadi populer di Jerman, Prancis, Amerika, dan Inggris.
Pada tahun 1839, untuk pertama kali diciptakan sepeda berpedal oleh Kirkpatrick Macmillan, seseorang pandai besi dari Skotlandia, Ciptaannya ini bukan sekedar memperbaiki model lama  tetapi betul – betul sebuah inovasi baru, sepeda dengan pedal kaki untuk menjalankan rodanya.
Roda depannya yang dapat dikemudikan diapit dengan kerangka dari logam dalam posisi vertikal yang diletakkan dengan kerangka bagian depan yang terbuat dari kayu yang tersambung dengan roda bagian belakang.
Pedal berada pada kedua sisi kiri dan kanan tersambung dengan tangkai pengungkit perseneling yang berpusat pada kerangka dekat roda depan. Sebuah tangkai penghubung akan mentransfer gerakan tangkai pengungkit perseneling yang naik turun memutar untuk menggerakan roda belakang. Temuan Macmillan ini membuktikan bahwa kendaraan roda dua dapat digerakkan dengan kayuhan kaki tanpa pengemudi kehilangan keseimbangan.
PERKEMBANGAN SELANJUTNYA
Dengan terbukanya pasar Inggris dan Amerika pada akhir tahun 1860-an, sepeda mengalami banyak perkembangan. Misalnya saja, penemuan jeruji dari kawat dan roda yang terbuat dari karet.
http://b0n4nz4.files.wordpress.com/2010/01/union-1.gif?w=510
Perkembangan yang lainnya adalah adanya lampu, kala itu berupa lilin dalam kotak kecil yang diletakkan pada setir, dan rem yang masih sangat primitif. Rem ini berupa sepatu (shoe, yang menjadi asal istilah brake shoe) yang digunakan untuk melambatkan laju roda dengan cara pengemudi menarik sebuah tali yang diletakkan di setir dan terhubung dengan sepatu tadi sehingga sepatu itu menempel pada roda hingga dapat menahan lajunya.
Salah satu kelemahan sepeda ini adalah jarak tempuh dalam satu kayuhan hanya sejauh besarnya keliling roda. Agar dapat menempuh jarak yang lebih jauh, kadang – kadang diameter roda depan dibuat menjadi 130 cm dan roda belakangnya 60 cm. Setiap kayuhan pedal akan memitar roda yang besar satu kali sehingga jarak tempuhnya lebih jauh. Model ini disebut Penny Farthing karena bentuknya seperti uang koin Inggris.
Sepeda dengan rantai muncul pada tahun 1879. Sepeda ini roda depannya dikendalikan dengan sebuah engkol yang berada di bawah pusat  roda dan dihubungkan dengan rantai dan susunan gigi jentera.
Seiring perkembangan zaman, bersepeda mulai popular sebagai satu bentuk olah raga. Karena murah dan praktisnya, pada tahun 1897, hampir empat juta orang Amerika menggunakan alat transportasi ini setiap hari.
CARA KERJA SEPEDA
Ketika pengemudi mendorong pedal sepeda, gigi jentera akan berputar yang kemudian menggerakan rantai roda. Rantai, yang dilingkarkan pada sebuah bulatan besi bergerigi, bergerak mencocokan posisi pada gigi – gigi nya. Pedal memutar gigi jemtera yang besar yang menggerakkan rantai yang kemudian memutar gigi jentera kecil yang akhirnya memutar roda belakang dan sepeda dapat bergerak maju.
PERSENELING
Zaman ini, sepeda mempunyai perseneling yang digunakan sesuai dengan kecepatan yang diinginkan. Perseneling membantu pengemudi menggunakan kombinasi yang diinginkan antara kekuatan mengayuh dan kecepatannya. Misalnya, pegemudi akan menggunakan perseneling rendah untuk jalan yang menanjak. Dengan demikian, ia akan mengayuh dengan lebih mudah meski lajunya lebih lambat. Sedangkan pada jalan yang datar, akan digunakan perseneling yang tinggi sehingga mengayuhnya lebih lambat tapi lajunya lebih cepat.
Sepeda dengan perseneling yang multi kecepatan mempunyai gigi jentera dengan ukuran yang beragam pula. Jumlah perseneling yang diguakan menentukan kecepatan. Misalnya, sepeda yang mempunyai 5 macam kecepatan (five-speed bike) sepeda yang mempunyai 5 perseneling roda belakang. Dan jika mempunyai ten-speed bike maka sepeda ini mempunyai lima perseneling pada roda belakang dan dua perseneling yang mengatur rantai.”Derailleur” adalah alat yang mengatur perpindahan rantai dari satu perseneling ke perseneling yang lain. Umumnya, “Derailleur” diletakkan di bagian bawah dekat kursi sepeda yang jaraknya diukur dalam jangkauan pengemudi tapi ad juga yang berada di bagian setir.
KERANGKA
Kerangka sepeda haruslah memenuhi syarat minimal demi efisiensi penggunaan. Pertama, kerangka haruslah terbuat dari bahan yang keras dan antara bagiannya menyatu erat supaya kayuhan pengemudi mempunyai daya dorong yang kuat. Apabila setelah satu kayuhan, kerangka bergerak dan harus kembali ke posisi semula maka, hal ini membuat gerakan pengemudi tidak efisien.
Syarat yang kedua, adalah harus mempunyai daya pegas. Ini sangat penting, mengingat berbagai kondisi jalanan yang tidak rata dan berbatu yang menyebabkan hentakan – hentakan akan langsung dirasakan oleh pengemudi melalui tempat duduk dan setir. Hal ini tentu saja membuat bersepeda menjadi sangat tidak nyaman, apalagi untuk jarak jauh.
Umunya kerangka zaman sekarang terbuat dari besi kualitas tinggi tapi belakangan alumunium juga banyak digunakan untuk sepeda yang dirancang ringan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar